siapakah yang diwakili oleh anggota dpr ?
PPKn
yulianasalsa123
Pertanyaan
siapakah yang diwakili oleh anggota dpr ?
1 Jawaban
-
1. Jawaban lrwanda
Silakan direnungkan sedikit apa saja yang sama dari perbuatan yang telah mereka lakukan, secara umum*pikiran langsung berpindah ke channel berita. Coba kita lihat beberapa kasus berikut ini:
Yang paling tumbuh dengan subur di gedung kura-kura hijau adalah korupsi, kolusi dan nepotisme, atau KKN, yang oleh masyarakat secara umum biasa disebut dengan korupsi saja. Anyway apapun istilahnya itu, aliran dana disertai dengan kongkalingkong antar para pejabat di dalam gedung dengan tentu saja pemegang kepentingan di luar sana(di instansi lain), sudah sering terekspos oleh media sehingga semua orang tahu itu. Yang terakhir yang masih panas mungkin kasus mengenai nazarudin dan tersangka lainnya yang juga melibatkan seorang menteri, petinggi partai, istri mantan menteri, dan mungkin sampai ke presiden karena pak presiden merupakan penasehat umum partai si nazarudin. Entahlah gimana akhirnya nanti, tapi kasus korupsi seperti ini disadari atau tidak, sudah sering terjadi di masyarakat yang juga menghujat perbuatan si tersangka nazarudin, korupsi secara kecil-kecilan sampai besar. Kadang-kadang mereka membuat suatu pembenaran sendiri untuk meluluskan perbuatan korupsi mereka, contohnya seperti “ah kalo ga gini gimana mau untung, Cuma sedikit gapapa lah”, seperti yang dilakukan tukang daging pada timbangannya misalkan. Atau mungkin seperti yang terjadi pada karyawan dalam perjalanan dinasnya, laporan perjalanan dimodifikasi sedemikian rupa sehingga untung untuk si karyawan. Korupsi kah? Dengan alasan, “ga apa-apa qo, kalo ga gini Cuma dapet capenya doank” atau “ga apa-apa, ini mah jatah kita, yang penting ada laporan ma hasilnya”. Sekali lagi, korupsi-kah?. Contoh kasus lainnya, suatu sekolah dasar yang sudah diberi jatah dana pendidikan dari pemerintah masih tetap meminta sumbangan pendidikan, padahal sudah ditegaskan bahwa dana BOS diberikan untuk seluruh biaya operasional pendidikan dengan tujuan meng-gratiskan pendidikan di tingkat dasar. Korup-kah? Sekali lagi masing-masing pelaku masih tetap saja membuat pembenaran sendiri demi meluluskan perbuatannya.Di suatu sidang dewan, saya lupa persisnya, namun pasti masih ingat di benak anda kalau antar beberapa anggota DPR telah terjadi baku hantam. Hal yang sangat memalukan , ironis sekali, DPR yang seharusnya menjadi contoh, hanya mampu menjadi cerminan perbuatan rakyatnya yang juga masih suka dengan budaya barbar. Tawuran antar kampung, antar sekolah unggulan, antar fakultas di universitas terkenal, antar suku, antar warga dengan perusahaan, antar gerakan separatis dengan prajurit TNI, antar suami dan istri juga. Emosi tidak bisa dihilangkan dalam setiap kegiatan, emosi masih oke lah, tapi tidak dengan kekerasan. Ha ha *tawa ironisSudah berapa kali kita menyaksikan skandal seks di dalam gedung DPR(tentunya dilakukan oleh anggota DPR)? Saya sudah lihat beberapa kali, termasuk videonya yang terkenal itu dengan penyanyi dangdut. ‘Hey, anggota DPR juga manusia, bukan seorang biksu(yang juga manusia), yang kuat buat ga melakukan hal-hal manusiawi seperti hubungan seks’. Iya kita pun bisa mengerti, tapi jika dengan cara amoral, tidak sesuai etika dan norma, apa jadinya? Bahkan di Amerika yang bebas pun, perselingkuhan masih tidak bisa diterima, seperti bapak Arnold yang akhirnya mengundurkan diri dari posisi gubernur salah satu negara bagian. Hal ini sudah sering kita dengar terjadi pada artis, mahasiswa, siswa, bahkan terjadi pada anak kecil, lakukan, rekam dan akhirnya menjadi berita utama untuk beberapa minggu dan tontonan anak muda yang kemudian untuk dicontoh lagi. Ckck, ironis sekali bangsa ini.Anggota DPR suka menghambur-hamburkan uang, dan budaya hedonis lainnya. Ga perlu dijelaskan lagi kalau mereka suka pergi berkunjung ke luar negeri dengan tujuan untuk studi banding atau apapun itu alasan mereka, pergi ga jelas, hasilnya pun ga jelas selain hati mereka yang senang kembali setelah jalan-jalan. Siapa lagi yang suka jalan-jalan dengan uang perusahaan? Yah silakan diceritakan.. siapa yang pengen gedung baru atau rumah baru dengan berbagai fasilitas hiburan lengkap? saya mauuu(kata tuan pejabat DPR)Ada lagi? Ya.. agak malas juga ya nyebutinnya, yah sudahlah.
Sambil dihadapkan pada masalah-masalah pribadinya sendiri, masyarakat akan semakin muak melihat perbuatan mereka, “gw disini banting tulang cari duit, elu enak2an jalan ke luar negeri (tapi sambil nimbang beras pake timbangan yang udah ga valid gara2 dimodif untuk keuntungan)” haha, mungkin ini yang namanya lingkaran setan, semua saling menghujat, semua menyalahkan, padahal semua melakukan dengan pembenarannya masing-masing.
Untuk direnungkan..:)
#SemogaMembantu