Pada masa pemerintahan orde baru, menguatnya peran negara terlihat dalam hal hal berikut ini, kecuali.. A. Kekuasaan terbesar berada di tangan eksekutif B. Peng
Sejarah
dindaaqilla
Pertanyaan
Pada masa pemerintahan orde baru, menguatnya peran negara terlihat dalam hal hal berikut ini, kecuali..
A. Kekuasaan terbesar berada di tangan eksekutif
B. Pengendalian semua potensi oposisi
C. TNI menjalankan fungsi sosial politik
D. Parpol diberi peluang untuk mengembangkan diri menjadi beberapa parpol
E. Semua kelompok masyarakat disatukan dalam struktur negara
Tolong dijawab beserta alasannya. Terimakasih:)
A. Kekuasaan terbesar berada di tangan eksekutif
B. Pengendalian semua potensi oposisi
C. TNI menjalankan fungsi sosial politik
D. Parpol diberi peluang untuk mengembangkan diri menjadi beberapa parpol
E. Semua kelompok masyarakat disatukan dalam struktur negara
Tolong dijawab beserta alasannya. Terimakasih:)
1 Jawaban
-
1. Jawaban Syahrulsidik48
Militer dan Golongan Karya di Zaman Orde baru Pada dasarnya peran Negara pada masa Orde baru ditentukan oleh kekuatan militer, Golkar, dan bantuan Luar Negeri. Struktur kinerja Negara sangat kuat karena didukung oleh pemusatan dan penguatan tiga sector utama yaitu militer, ekonomi, dan budaya. a. Militer di Zaman Orde baru Pembuatan militer di Indonesia sebenarnya sudah dimulai sejak masa pendudukan Jepang di Indonesia. Jepang membentuk PETA yang awal tujuannya guna membantu Jepang menghadapi perang Asia Timur Raya. Kemudian bias kita lihat kiprah militer dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Seperti misalnya Jendral Soedirman ketika bergerilya melawan Belanda, kondisi Beliau yang sakit parah tidak dirasakan, dihiraukan, namun terus berjuang dengan semangat yang tinggi. Menurut Salim Said (pakar militer) menguatnya peran militer dipicu oleh melemahnya kekuatan-kekuatan politik dan pemerintahan semenjak adanya perubahan system pemerintahan Indonesia pada bulan November 1945. Pada masa Orde Lama, kekuatan ABRI terpecah-pecah akibat politik devide et impera sehingga dapat diletakan kekuatan kaumpolitisi di atas golongan militer. Kemudian dilingkungan antarangkatan terlihat adanya perpecahan dan persaingan. Maka pada masa Orde Baru hal tersebut berusaha untuk dihilangkan melalui tiga macam pendekatan, yaitu 1) Pendekatan Mental Penekanan diletakkan pada bidang pendidikan. Pendidikan yang terintegrasi dimulai tingkat pendidikan perwira dan tingkat lebih lanjut. Untuk melaksanakan hal itu dibentuklah wadah pendidikan baru yaitu AKABRI 2) Pendekatan Doktrin Dahulu doktrin ABRI antarangkatan berbeda-beda, misalnya Angkatan Udara “Swabhuwana Paksa” (Sayap Tanah Air), Angkatan Darat “ Tri Ubaya Cakti” (Tiga Tekad Sakti), Angkatan Laut “ Eka Sasana Jaya” (satu doktrin yang menang), dan untuk Polri “ Tata Tentrem kerta Raharjo. Kemudian doktrin ABRI disempurnakan menjadi satu doktrin yaitu doktrin Hankamnas dan doktrin perjuangan ABRI “Catur Darma Eka Karma” ( empat pengapdian dengan satu perjuangan suci) Sedangkan menguatnya militer dalam bidang pemerintahan dan sosial kemasyarakatan ada dua Faktor : 1) Konsepsi Jalan Tengah yang dikeluarkan A.H. Nasution bulan November 1958 Konsepsi ini menjadi awal dari wacana dwifungsi ABRI 2) Momentum pemberontakan G 30/S PKI yang dilakukan oleh militer bersama rakyat. Keberhasilan Soeharto dalam pemimpin penumpasan G 30 S/PKI, menjadi bukti bahwa militer memiliki kekuatan yang cukup kuat untuk mewujudkan kondisi keamanan Negara dan masyarakat. Sejak saat itu militer dimata rakyat semakin tinggi. b. Golongan Karya (Golkar) di Era Orba Pada awalnya Golkar bersama Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) organisasi yang berdiri sebagai front anti komunis. Pada awal pendiriannya Organisasi ini memiliki hubungan erat dengan elemen pemuda, wanita, serta militer. Mereka bersama-sama menggalang kekuatan guna melawan kekuatan komunis di negeri ini. Golkar tidak mau disebut sebagai partai politik karena : 1) Golkar ingin membawa semangat anti-ideologi partai 2) Golkar melihat bahwa dengan berdasar pada semangat anti-ideologi partai, Golkar tidak akan bersifat mengarah ke gerakan-gerakan yang bersifat radikal, melainkan sebagai organisasi masyarakat. Keterkaitan antara Golkar dengan Presiden Soeharto dilatarbelakangi oleh kedekatan keduanya pada masa penentangan kekuatan komunis di periode awal tahun 1960-an. Kemudian setelah Pemilu tahun 1971 golkar menang mutlak atas kekuatan politik lainnya. Menguatnya posisi Golkar pada masa pemerintahan Orba menunjukkan kuatnya peran pemerintah dalam menentukan kehidupan masyarakat. 2. Eksistensi Dana bantuan dan Hibah Luar Negeri Indonesia di Era pemerintahan Soeharto membuka masuknya bantuan dana dari Luar Negeri. Sehingga pada awal pemerintahannya Indonesia sudah dihadapkan pada hutang luar negeri sebesar USS 2,3 milliar. Untuk mengatasinya Soeharto mengadakan dialog dengan Negara-negara Barat dan Jepang untuk menurunkan dana bantuan Luar Negeri
Semoga membantu